Saturday, May 19, 2007

Ke Taman Mini

Libur hari Kamis lalu kami berkunjung ke TMII, untuk sebuah rapat panitia acara tahunan Wong Wong Temanggung di Anjungan Jawa Tengah. Tadinya mau bawa paket komplit (artinya bawa Bagas dan Sekar, plus Mbah dan mbak-nya anak-anak), biar sekalian jalan-jalan. Tapi pikir pikir kok ya ribet takut ntar Sekar rewel, maklum cuaca pasti panas, dan si montok ini paling alergi yang namanya udara panas, walhasil yang dibawa cuma Bagas.

Masuk ke TMII ternyata ga seramai yang aku bayangin. Mungkin orang sudah mempunyai alternatif tempat berlibur yang lain. Hmm jadi inget terakhir masuk ke TMII adalah sekitar 6 tahun lalu pas jemput calon bapaknya anak-anak yang lagi ada acara disana. Kita nyampe Anjungan Jateng sekitar jam 10.30. Ramai sekali karena sedang digelar pertunjukan wayang kulit. Bertemulah kami dengan para sesepuh Wong Temanggung, juga Mba Sus, kakaknya temanku yang sekarang menjadi wartawan Kompas. Selama pertemuan, yang banyak membahas tentang persiapan acara 10 Juni besok, Bagas sama bapaknya jalan-jalan. Bagas begitu excited karena puas naik kereta dan liat aneka ikan air tawar di kolam air tawar. Kurang lebih sejam kemudian aku pamitan, maklum perut pun sudah keroncongan.

Pondok Pecel Madiun di dalam areal TMII itu menjadi pilihan kami. Soalnya tempatnya adem, dan kita bisa leyeh leyeh dengan nyaman, ditemani alunan penembang Jawa yang memainkan musik siter. Melihat deretan foto yang terpampang di dinding, rumah makan ini memang sering dikunjungi oleh orang-orang penting negara ini. Tampak juga foto maestro Wisata Kuliner, Bondan Winarno. Kami milih menu Pecel madiun, tahu gunting, bothok, garang asem. Setelah nunggu lumayan lama, barulah makanan datang. Sayang banget rasanya ga sesuai impian kita (atau kitanya yang over expectation kali yaaa). Porsi pecel dan tahu guntingnya ga terlalu banyak (mungkin trik dagang ya, biar kita nambah lagi he he), bothoknya kok sudah ga seger lagi, terlihat dari warnanya yang sudah coklat kering. Yang lumayan adalah garang asem-nya, segar dan pas di lidah. Dengan sangat terpaksa es dawetnya aku balikin karena baru diicip sedikit terasa santannya sudah asem. Aku sempat mikir kok bisa ya rumah makan sebesar ini kecolongan dalam kualitas. Tapi ya sudahlah....Akhirnya kita pun langsung pulang selepas makan. Tadinya mau mampir ke Taman Burung, tapi urung karena hari sudah mendung dan takut flu burung. Jam 3 sore kita nyampai rumah, disambut dengan celoteh Sekar yang gegap gempita.

Tuesday, May 15, 2007

Surat Untuk Istriku

Siang kemarin dering telpon menyelaku saat rehat makan siang. Ternyata Mas Ed. Setelah berbasa basi bentar beliau mengutarakan maksudnya untuk membuat kejutan buat istrinya, Mba Id. 'pasti minta dibantu cari kado khusus deh,' pikirku. Memang beberapa bulan ini rumah tangga saudaraku ini rada gonjang ganjing dan puncaknya 2 bulan ini. Mba Id sering curhat kepadaku. Alhamdulillah setelah aku kasih masukan, mereka berdua sepakat melakukan islah. Cincin berliankah.....liburan ke s'pore kah....pikirku kejutan Mas Ed untuk sang istrinya.

Ternyata kejutannya adalah.....
Sebuah pernyataan resmi, yang minta aku untuk ngetik-in.

Kurang lebih draftnya model gini:
Hari ini bla....bla...nama.....alamat.....no ktp....menyatakan MENCINTAI ISTRIKU yang bernama bla....bla........
kemudian dibawahnya tertulis, nama dan tanda tangan Mas Ed.

Hmmm sebuah ide yang bagus. Yah paling tidak patut dihargai upaya beliau dalam melakukan islah.


Ternyata,
Ada satu tambahan lagi
yaitu
persetujuan lengkap dengan tanda tangan
dari
orang
no satu
di Republik ini
alias
Susilo Bambang Yudhoyono a/k/a SBY

"Gubrak!&%^**(^$*^&!!!
Ga salah tuh
Sadar ga sih dia dengan idenya itu

Gimana caranya ngelewatin protokoler kenegaraan

Well, ternyata beliau katanya punya koneksi paspampres lapisan terdalam yang dapat dinego untuk bantu dia dapetin tanda tangan Pak SBY.

Yo wis apo maumu lah terserah mas. Wong dasar seniman, idenya kadang diluar nalar umum.

Mudah-mudah kesampean lah cita-citamu. Yang penting islah dengan Mba Id dengan kesungguhan hati sehingga rukun dan damai kembali rumah tangganya.

Sampai sekarang aku masih nunggu draft surat yang katanya mau dikirim lewat sms. Mungkin dia lagi mengarang indah, atau lagi sibuk melobi kenalannya yang paspampres itu.

Saturday, May 12, 2007

'Sampah' itu bernama KANGEN BAND

Semua ribut. Semua saling memberi komentar. Ada yang mencela, ada yang secara heroik memberikan pembelaan. Sampai-sampai petinggi label pun ikut terjun. Hiruk pikuk itu terjadi di milis minggu lalu. Like or dislike, adalah sebuah pilihan selera. Tapi penamaan sampah tanpa tanda kutip dalam tulisan, menurutku pribadi sungguh keterlaluan, meskipun sah-sah saja setiap orang menyuarakan pendapatnya. Sampai pas ketemuan dengan sang empunya tulisan itu aku sempat terbengong, "lho sampeyan tho yang nulis........"

Inget Kangen Band, jadi ingat beberapa tahun lalu, saat aku berkesempatan nonton konser Al Jarreau di JHCC. Wah rasanya keren banget dapat nonton aksi panggung dedengkot jazz ini padahal jujur saja tahunya juga lagu After All he he. Bener nih 15 menit pertama masih betah duduk manis, begitu masuk repertoire yang kaga ngerti plus improv-improv yang keriting, ampyun deh. Rasanya boring banget, walhasil mata terkantuk-kantuk. Ternyata usut punya usut, banyak penonton yang punya nasib sama denganku. Tak terkecuali musisi top yang duduk sederetan denganku. Yaa yaa...akhirnya sekali lagi selera kaga pernah bohong! Ternyata musti diakui kesukaanku pada musik jazz hanya mentok pada easy listening jazz yang enteng.

Jadi menurut hematku, buat apa ribut dengan fenomena Kangen Band yang lagi dipuncak popularitas terlepas dari stigma mereka sebagai band 'sampah'. Meski ada yang menganggap katro, norak, tapi buktinya sukses digilai penggemarnya, lagunya nempel di kuping, pas bener dengan selera asli bangsa melayu. Benar kata temen, ngapain sih ribut, ibarat makan ada banyak pilihan, mau kelas Chrystal Jade, Ayam Goreng Kentucky, atau kelas warteg Marmo.....


Asal jangan sampai kejebak kaya aku yah, pulang nonton Al Jarreau, balik lagi dengerin musik yang mehek..mehek..abis selera memang kaga pernah bohong!

Postingan pertama

Akhirnya setelah bertahun-tahun hanya mengintip blog milik tetangga, akhirnya sekarang baru terealisasi deh punya blog sendiri yang kunamakan Rumah Kardus. Monggo mampir ke sini.......